Sintak sebuah bahasa berhubungan dengan struktur
bahasa. Sebagai contoh, untuk membentuk sebuah kalimat yang valid dalam bahasa
kita memakai struktur: [subyek] + [kata kerja] + [kata benda]. Dengan memakai
struktur ini, kita bisa membentuk kalimat, sebagai contoh: Saya makan nasi.
Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, kita harus memenuhi sintak (baca:
aturan struktur bahasa) agar program dapat berjalan. Sebagai contoh, dalam
bahasa BASIC, untuk mengassign sebuah variabel dengan sebuah nilai, kita
memakai operand ‘=’, tetapi kalau dalam Pascal, kita pakai ‘:=’.
Contoh dalam BASIC: a=1, tapi dalam bahasa Pascal, a:=1..
Atau jika
lebih spesifik lagi sintak dapat diartikan aturan-aturan peng-code-an struktur
suatu bahasa pemograman.
Contoh Kesalahan Sintak
Sebuah contoh dari kesalahan sintak pada listing bahasa pemrograman pascal:
program how_long_ur_name;
uses wincrt;
var s:real; x:byte;
begin
write('Nama anda ?'); readln(s);
x:=length(s);
writeln('Panjang nama anda ',x,'
karakter')
;
end.
Ketika program ini dijalankan maka program error
karena terjadi kesalahan pada penginputan tipe data karena variabel s: real
; seharusnya tipe data variabel s: string ;. Karena tipe data real
adalah tipe data yang digunakan pada
tipe data numeric menyangkut bilangan real. Berikut adalah listing
dari bahasa pemrograman pascal yang benar:
program
how_long_ur_name; uses wincrt;
var
s:string; x:byte;
begin
write('Nama anda ?'); readln(s);
x:=length(s);
writeln('Panjang nama anda ',x,' karakter')
;
end.
2. Pengertian Logika
Logika pada
bahasa pemrograman adalah suatu operasi dengan menggunakan perintah-perintah khusus
yang berupa sintak untuk menghasilkan output tertentu. Misalnya pada
pemrograman pascal, ada sebuah operasi logika yang disebut operasi
not berfungsi untuk membalikan bilangan positif menjadi negatif begitu juga
bilangan negatif akan menjadi bilangan positif.
Contoh Kesalahan Logika
Dalam
hubungannya dengan bahasa pemrograman, kadang ada kalanya seorang programmer
tidak bisa mengaitkan sintak dengan model komputasi. Kesalahan logika bisa
dengan mudah terjadi.
Sebagi
contoh ada bahasa pemrograman sebagai berikut:
if(a=5)
{
echo
‘Nilai a=5′;
}
Apabila
program ini dijalankan, apa yang terjadi? Bergantung bahasa apa yang digunakan.
Apabila bahasa yang dipakai adalah bahasa C, maka output yang keluar selalu
Nilai a=5, walaupun nilai variabel a sebelumnya selain 5. Kenapa itu
bisa terjadi? Itu karena operator ‘=’ dalam bahasa C berarti
mengassign sebuah variabel yang ada di sebelah kiri dengan nilai yang ada di
sebelah kanan. Dalam bahasa C, secara sintak operasi ini sudah benar.Tapi, apabila
yang dimaksud adalah programmer ingin mengevaluasi nilai variabel a, maka
seharusnya memakai operator logika ‘==’. Jadi, program yang sebenarnya
menjadi :
if(a==5){
echo
‘Nilai a=5′;
}untuk lebih jelas bisa dilihat pada link dibawah ini:
https://drive.google.com/open?id=0B2QNW259uEEraW10SnJta1hvbEU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar