Array merupakan kumpulan-kumpulan variabel dengan tipe data yang sama.
Variabel pada array dideklarasikan mencantumkan tipe dan nama variabel
yang diikuti bersama banyaknya lokasi memori yang ingin dibuat. Pada
pemrograman array dibedakan menjadi dua bagian, yaitu array berdimensi
satu dan array berdimensi banyak. Perbedaan diantara kedua array
tersebut yaitu terletak pada jumlah nomor subscriptnya, pada array
berdimensi satu hanya memilki satu nomor subscript sedangkan pada array
berdimensi banyak memiliki lebih dari satu nomor subscript.
Array memiliki beberapa jenis, antara lain Array Dimensi 1, Array Dimensi 2, dan Array Dimensi 3.
Lebih jelasnya lagi bisa download pada link dibawah ini :
https://drive.google.com/open?id=0B2QNW259uEErYU82TDg3OFpyams
Rabu, 23 November 2016
Proses Perulangan (Looping)
Pengulangan(looping) adalah suatu bagian yang bertugas melakukan kegiatan mengulang suatu
proses sesuai dengan yang diinginkan. Banyak dari aplikasi perangkat
lunak yang melakukan pekerjaan berulang sampai sebuah kondisi yang
diinginkan, oleh karena itu pengulangan merupakan bagian yang penting
dalam pemrograman karena dengan adanya pengulangan pembuat program tidak
perlu menulis kode program sebanyak pengulangan yang diinginkan.
Jenis - jenis perulangan :
a. FOR
Syntax : for (inisialisasi ; syarat ; penambahan) {
pernyataan}
inisialisasi : keadaan awal dari variabel control
syarat : ekspresi relasi yang merupakan kondisi
penambahan : pengatur perubahan nilai variabel control
Contoh :
for (i=0;i<10;i++)
{
p=2+i;
}
b. WHILE
Syntax : while (kondisi){
pernyataan}
Contoh :
i=0
while (i<10)
{
p=2+i;
i++;
}
c. DO – WHILE
Syntax : do {
pernyataan}
while (kondisi);
Contoh :
i=0
do
{
i++;
}
while (i<10)
Sedangkan pada perulangan FOR, statemen CONTINUE menyebabkan eksekusi program menjalankan operasi perubahan nilai pengendali perulangan pada FOR lalu dilanjutkan dengan mengujinya sesuai syarat kondisi perulangan.
Lebih jelasnya lagi bisa download pada link dibawah ini :
https://drive.google.com/open?id=0B2QNW259uEErRHdZNGVaQ1hzakE
Jenis - jenis perulangan :
a. FOR
Syntax : for (inisialisasi ; syarat ; penambahan) {
pernyataan}
inisialisasi : keadaan awal dari variabel control
syarat : ekspresi relasi yang merupakan kondisi
penambahan : pengatur perubahan nilai variabel control
Contoh :
for (i=0;i<10;i++)
{
p=2+i;
}
b. WHILE
Syntax : while (kondisi){
pernyataan}
Contoh :
i=0
while (i<10)
{
p=2+i;
i++;
}
c. DO – WHILE
Syntax : do {
pernyataan}
while (kondisi);
Contoh :
i=0
do
{
i++;
}
while (i<10)
d. Statemen BREAK
Statemen BREAK berfungsi untuk keluar dari perulangan atau loop baik itu FOR, WHILE maupun DO WHILE. Statemen Break juga berfungsi untuk menuju akhir dari statemen SWITCH (penyeleksian). Pada perulangan menggunakan FOR, statemen BREAK akan mengarahkan program ke bagian akhir for tanpa mengerjakan perintah yang ada dibawahnya yang ada didalam FOR.e. Statemen CONTINUE
Statemen CONTINUE untuk mengarahkan eksekusi proses program ke proses berikutnya dalam satu perulangan atau loop yang sama. Pada perulangan WHILE dan DO WHILE, statemen CONTINUE menyebabkan eksekusi menuju ke proses pengujian kondisi perulangan.Sedangkan pada perulangan FOR, statemen CONTINUE menyebabkan eksekusi program menjalankan operasi perubahan nilai pengendali perulangan pada FOR lalu dilanjutkan dengan mengujinya sesuai syarat kondisi perulangan.
Lebih jelasnya lagi bisa download pada link dibawah ini :
https://drive.google.com/open?id=0B2QNW259uEErRHdZNGVaQ1hzakE
Operasi Penyeleksian Kondisi
Operasi Penyeleksian kondisi
adalah
proses penentuan langkah berikutnya berdasarkan proses yang terjadi sebelumnya.
Seleksi kondisi ini sangat penting dalam pemrograman sebab dengan adanya Operasi Penyeleksian kondisi, program dapat menentukan proses apa yang harus dilakukan
selanjutnya berdasarkan keadaan sebelumnya. Sehingga nampak seolah-olah program
dapat berpikir dan mengambil keputusan. Disinilah letak kekurangan komputer
yaitu tidak mampu berpikir sendiri, semua hal yang dilakukan adalah berdasarkan
perintah.
A. IF
A. IF
1) Struktur if
dibentuk dari pernyataan if dan sering digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi
tunggal.
2) Bila proses
yang diseleksi terpenuhi atau bernilai benar, maka pernyataan yang ada didalam
blok if akan diproses dan dikerjakan.
Bentuk umum
struktur kondisi if adalah :
if (kondisi)
pernyataan;
Contoh :
#include<stdio.h>
main()
{
float nilai;
clrscr();
printf("masukkan
nilai anda =");
scanf("%f",&nilai);
if
(nilai>=60)
printf("ANDA
LULUS...^_^");
return 0;
}
B. IF Else
Untuk melakukan
pengambilan keputusan yang hanya berlaku untuk 2 keadaan, misalnya: Jika nilai
lebih besar sama dengan 70 maka lulus, jika tidak tidak lulus.
Contoh :
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
int main()
{ int T;
printf(”Masukkan
suhu dalam Celcius: “);
scanf(”%d”,&T);
if (T>30)
{ printf(”Panas!”);
}
else if (T<0)
{ printf(”Dingin!”);
}
else printf(”Sejuk!”);
getch();
return(0);
}
C. Switch
Untuk melakukan
pengambilan keputusan dimana alternative atau pilihannya ada banyak kemungkinan,
misalnya:
A dikonversikan
menjadi 4.
B dikonversikan
menjadi 3.
Contoh :
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
int main()
{ char IP;
printf(”Masukkan
nilai huruf : “);
scanf(”%c”,&IP);
switch (IP)
{ case ‘A’ :
printf(”4″);
break;
case ‘B’ :
printf(”3″);
break;
case ‘C’ :
printf(”2″);
break;
case ‘D’ :
printf(”1″);
break;
case ‘E’ :
printf(”0″);
break;
default :
printf(”Input salah”);
}
getch();
return(0);
}
D. SWITCH…CASE…DEFAULT
1) Case :
digunakan sebagai label yang menandai awal eksekusi deret instruksinya hingga ditemukan
pernyataan break.
2) Default :
label yang digunakan atau dieksekusi apabila label case tidak ada yang memenuhi.
3) Break :
Perintah pengontrol alur program, berfungsi utnuk keluar dari satu blok kondisi
ataupun iterasi.
4) Dalam
menggunakan struktur control switch perlu diperhatikan hal – hal sbb:
a. Nilai untuk
setiap label case adalah berupa konstanta yang kompetible integer (char, enum,
dan varian int).
b. Per keyword
case hanya mempunyai satu nilai konstan.
Contoh :
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
main()
{ clrscr();
int hari;
puts("Menentukan
nama hari\n");
puts("1 =
Senin 2 = Selasa 3 = Rabu 4 = Kamis");
puts("5 =
Jum’at 6 = Sabtu 7 = Minggu");
printf("\nMasukan
kode hari( 1-7) : ");
scanf("%d",
&hari);
switch(hari) {
case 1 :
puts("Hari Senin"); /* kemungkinan pertama */
break;
case 2 :
puts("Hari Selasa"); /* kemungkinan kedua */
break;
case 3 :
puts("Hari Rabu"); /* kemungkinan ketiga */
break;
case
4 : puts("Hari Kamis"); /* kemungkinan keempat */
break;
case 5 :
puts("Hari Jum’at"); /* kemungkinan kelima */
break;
case 6 :
puts("Hari Sabtu"); /* kemungkinan keenam */
break;
case 7 :
puts("Hari Minggu"); /* kemungkinan ketujuh */
break;
default :
puts("Kode hari yang Anda masukan SALAH");
}
getch();
return 0;
}
Lebih jelasnya lagi bisa download pada link dibawah ini :
Operator dan Operand pada Bahasa C
Dalam bahasa pemograman, terdapat istilah operand dan operator. Operand adalah nilai asal yang digunakan didalam proses operasi, sedangkan operator adalah instruksi yang diberikan untuk mendapatkan hasil dari proses tersebut.
Contohnya, operasi: 5+2. Angka 5 dan 2 adalah operand, sedangkan tanda tambah (karakter +) adalah operator. Beberapa operator bisa mengubah nilai dari operandnya sendiri, walaupun kebanyakan hanya sebagai penghubung antar operand.
Lebih jelasnya lagi bisa download pada link dibawah ini :
Selasa, 22 November 2016
Variabel, Konstanta dan Tipe Data
Sebelum memasuki Bahasa pemograman kita harus mengenal, mengetahui dan
harus diingat tiga hal. Variabel, Konstanta dan Tipe data tiga hal ini
selalu berhubungan dengan bahasa pemograman.
untuk lebih jelas bisa dilihat pada link dibawah ini:
https://drive.google.com/open?id=0B2QNW259uEErSkVwblctckFoS0E
VARIABEL
Variabel adalah tempat dimana kita dapat mengisi atau mengosongkan nilainya dan memanggil kembali apabila dibutuhkan. Setiap variabel akan mempunyai nama (identifier) dan nilai.
Aturan-aturan sebuah variabel yaitu:
- Nama variabel harus diawali dengan huruf.
- Tidak boleh menggunakan spasi pada satu nama variabel. Spasi bisa diganti dengan karakter underscore (_).
- Nama variabel tidak boleh mengandung karakter-karakter khusus, seperti : .,+, -, *, /, <, >, &, (, ) dan lain-lain.
- Nama variabel tidak boleh menggunakan kata-kata kunci d bahasa pemrograman.
KONSTANTA
Konstanta adalah variabel yang nilai datanya bersifat tetap dan tidak bisa diubah. Jadi konstanta adalah juga variabel bedanya adalah pada nilai yang disimpannya. Jika nilai datanya sepanjang program berjalan tidak berubahubah, maka sebuah varibel lebih baik diperlakukan sebagai konstanta. Pada sebuah kode program, biasanya nilai data dari konstanta diberikan langsung di bagian deklarasi konstanta. Sedangkan untuk variabel biasanya hanya ditentukan nama variabel dan tipe datanya tanpa isian nilai data. Aturan penamaan variabel juga berlaku untuk penamaan konstanta. Demikian juga aturan penetapan tipe data. konstanta dibagi menjadi 4:- Konstanta integer, berupa integer biasa, integer panjang (long int) dan integer tak bertanda (unsigned integer). Nilainya dapat berupa desimal, oktal atau hexadesimal.
- Konstanta floating point, dapat mengandung nilai pecahan, yang biasa ditulis dalam bentuk pecahan biasa maupun bentuk eksponensial dan selalu dinyatakan dalam double, kecuali jika diakhiri dengan F atau f (menyatakan konstanta float).
- Konstanta string, merupakan deretan karakter yang diawali dan diakhiri dengan tanda petik ganda (“…“). Juga dapat mengandung karakter yang menggunakan tanda \ yang disebut karakter escape (escape sequence).
- Konstanta karakter, selalu diawali dan diakhiri dengan tanda petik tunggal (‘…’). Beberapa konstanta karakter dapat diawali dengan tanda \ (penempatannya setelah tanda petik tunggal).
TIPE DATA
Tipe data adalah jenis data yang dapat diolah oleh komputer untuk memenuhi kebutuhan dalam pemrograman komputer. Setiap variabel atau konstanta yang ada dalam kode program, sebaiknya kita tentukan dengan pasti tipe datanya. Ketepatan pemilihan tipe data pada variabel atau konstanta akan sangat menentukan pemakaian sumberdaya komputer (terutama memori komputer). Salah satu tugas penting seorang programmer adalah memilih tipe data yang sesuai untuk menghasilkan program yang efisien dan berkinerja tinggi.- Tipe data Character. Bersama dengan tipe data numeric, character merupakan tipe data yang paling banyak digunakan. Tipe data character kadang disebut sebagai char atau string. Tipe data string hanya dapat digunakan menyimpan teks atau apapun sepanjang berada dalam tanda petik dua (“…”) atau petik tunggal (‘…’).
- Tipe data Boolean digunakan untuk menyimpan nilai True/False (Benar/Salah). Pada sebagian besar bahasa pemrograman nilai selain 0 menunjukkan True dan 0 melambangkan False. Tipe data ini banyak digunakan untuk pengambilan keputusan pada struktur percabangan dengan IF … THEN atau IF … THEN … ELSE.
- Array atau sering disebut sebagai larik adalah tipe data yang sudah terstruktur dengan baik, meskipun masih sederhana. Array mampu menyimpan sejumlah data dengan tipe yang sama (homogen) dalam sebuah variabel. Setiap lokasi data array diberi nomor indeks yang berfungsi sebagai alamat dari data tersebut..
- Record atau Struct adalah termasuk tipe data komposit. Record dikenal dalam bahasa Pascal/Delphi sedangkan Struct dikenal dalam bahasa C++.
untuk lebih jelas bisa dilihat pada link dibawah ini:
https://drive.google.com/open?id=0B2QNW259uEErSkVwblctckFoS0E
Kesalahan Sintak & Kesalahan Logika
1. Pengertian Sintak
Contoh Kesalahan Sintak
Sebuah contoh dari kesalahan sintak pada listing bahasa pemrograman pascal:
2. Pengertian Logika
untuk lebih jelas bisa dilihat pada link dibawah ini:
https://drive.google.com/open?id=0B2QNW259uEEraW10SnJta1hvbEU
Sintak sebuah bahasa berhubungan dengan struktur
bahasa. Sebagai contoh, untuk membentuk sebuah kalimat yang valid dalam bahasa
kita memakai struktur: [subyek] + [kata kerja] + [kata benda]. Dengan memakai
struktur ini, kita bisa membentuk kalimat, sebagai contoh: Saya makan nasi.
Dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman, kita harus memenuhi sintak (baca:
aturan struktur bahasa) agar program dapat berjalan. Sebagai contoh, dalam
bahasa BASIC, untuk mengassign sebuah variabel dengan sebuah nilai, kita
memakai operand ‘=’, tetapi kalau dalam Pascal, kita pakai ‘:=’.
Contoh dalam BASIC: a=1, tapi dalam bahasa Pascal, a:=1..
Atau jika
lebih spesifik lagi sintak dapat diartikan aturan-aturan peng-code-an struktur
suatu bahasa pemograman.
Contoh Kesalahan Sintak
Sebuah contoh dari kesalahan sintak pada listing bahasa pemrograman pascal:
program how_long_ur_name;
uses wincrt;
var s:real; x:byte;
begin
write('Nama anda ?'); readln(s);
x:=length(s);
writeln('Panjang nama anda ',x,'
karakter')
;
end.
Ketika program ini dijalankan maka program error
karena terjadi kesalahan pada penginputan tipe data karena variabel s: real
; seharusnya tipe data variabel s: string ;. Karena tipe data real
adalah tipe data yang digunakan pada
tipe data numeric menyangkut bilangan real. Berikut adalah listing
dari bahasa pemrograman pascal yang benar:
program
how_long_ur_name; uses wincrt;
var
s:string; x:byte;
begin
write('Nama anda ?'); readln(s);
x:=length(s);
writeln('Panjang nama anda ',x,' karakter')
;
end.
2. Pengertian Logika
Logika pada
bahasa pemrograman adalah suatu operasi dengan menggunakan perintah-perintah khusus
yang berupa sintak untuk menghasilkan output tertentu. Misalnya pada
pemrograman pascal, ada sebuah operasi logika yang disebut operasi
not berfungsi untuk membalikan bilangan positif menjadi negatif begitu juga
bilangan negatif akan menjadi bilangan positif.
Contoh Kesalahan Logika
Dalam
hubungannya dengan bahasa pemrograman, kadang ada kalanya seorang programmer
tidak bisa mengaitkan sintak dengan model komputasi. Kesalahan logika bisa
dengan mudah terjadi.
Sebagi
contoh ada bahasa pemrograman sebagai berikut:
if(a=5)
{
echo
‘Nilai a=5′;
}
Apabila
program ini dijalankan, apa yang terjadi? Bergantung bahasa apa yang digunakan.
Apabila bahasa yang dipakai adalah bahasa C, maka output yang keluar selalu
Nilai a=5, walaupun nilai variabel a sebelumnya selain 5. Kenapa itu
bisa terjadi? Itu karena operator ‘=’ dalam bahasa C berarti
mengassign sebuah variabel yang ada di sebelah kiri dengan nilai yang ada di
sebelah kanan. Dalam bahasa C, secara sintak operasi ini sudah benar.Tapi, apabila
yang dimaksud adalah programmer ingin mengevaluasi nilai variabel a, maka
seharusnya memakai operator logika ‘==’. Jadi, program yang sebenarnya
menjadi :
if(a==5){
echo
‘Nilai a=5′;
}untuk lebih jelas bisa dilihat pada link dibawah ini:
https://drive.google.com/open?id=0B2QNW259uEEraW10SnJta1hvbEU
BAHASA C++
C++
adalah bahasa pemrograman komputer yang di buat oleh (Bjarne Stroustrup)
merupakan perkembangan dari bahasa C dikembangkan di Bell Labs (Dennis Ritchie)
pada awal tahun 1970-an, Bahasa itu diturunkan dari bahasa sebelumnya, yaitu
BCL, Pada awalnya, bahasa tersebut dirancang sebagai bahasa pemrograman yang
dijalankan pada sistem Unix, Pada perkembangannya, versi ANSI (American
National Standart Institute) Bahasa pemrograman C menjadi versi dominan, Meskipun
versi tersebut sekarang jarang dipakai dalam pengembangan sistem dan jaringan
maupun untuk sistem embedded, Bjarne Stroustrup pada Bel labs pertama kali
mengembangkan C++ pada awal 1980-an, Untuk mendukung fitur-fitur pada C++,
dibangun efisiensi dan sistem support untuk pemrograman tingkat rendah (low
level coding).
untuk lebih jelas nya bisa dilihat pada link dibawah ini :
https://drive.google.com/open?id=0B2QNW259uEErbDEtQ24zM0Jkckk
untuk lebih jelas nya bisa dilihat pada link dibawah ini :
https://drive.google.com/open?id=0B2QNW259uEErbDEtQ24zM0Jkckk
Langganan:
Postingan (Atom)